Jumlah Korban Tewas Bertambah Akibat Letusan Gunung Berapi di Selandia Baru

Jumlah Korban Tewas Bertambah Akibat Letusan Gunung Berapi di Selandia Baru – Selandia Baru atau yang bisa disebut dengan sebutan New Zealand dalam bahasa inggris ialah sebuah negara kepulauan yang berada di Barat Daya Samudera Pasifik yang biasanya disebut dengan kawasan Oseania. Selandia Baru mempunyai dua pulau besar yaitu pulau Utara dan pulau Selatan yang dipisahkan oleh Selat Cook serta beberapa pulau kecil lainnya. Luas wilayah dari Selandia Baru ialah sebesar 268.838 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 4.545.627 jiwa (estimasi Juli 2018).

Mayoritas penduduk yang ada di Selandia Baru ialah keturunan bangsa-bangsa Eropa dan suku bangsa Maori (bangsa Polinesia) yaitu pribumi yang mendiami Selandia Baru sejak tahun 1250-1300 masehi. Selain Bangsa-bangsa Eropa dan juga Pribumi Maori, Bangsa Asia juga banyak yang menduduki negara yang terletak di sebelah Tenggara Australia ini. https://www.queenaantwerp.com/

Jumlah Korban Tewas Bertambah Akibat Letusan Gunung Berapi di Selandia Baru

Selandia Baru atau New Zealand adalah sebuah negara Realm Commonwealth yang mempunyai sebuah sistem pemerintahan Monarki Konstitusional yang mengakui Ratu Britania Raya (Ratu Inggris) sebagai Kepala Negaranya. Sedangkan Kepala Pemerintahannya ialah Perdana Menteri. Di Selandia Baru atau New Zealand, Ratu Britania Raya yang diwakilkan oleh seorang Gubernur Jenderal yang ditunjuk oleh Ratu Britania Raya atas nasihat Perdana Menteri. Ibukota Selandia Baru adalah Wellington. https://www.queenaantwerp.com/

Di bidang perekonomian, Selandia Baru adalah salah satu negara maju yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pendapatan dari Domuestik Bruto Selandia Baru mencapai sebesar US$ 189 miliar dan Pendapatan Perkapita berdasarkan Keseimbangan Kemampuan Berbelanja adalah sebesar US$ 39.000,- pada tahun 2017. Beberapa komoditas ekspor Selandia Baru ialah produk susu, buah-buahan, wine, daging dan artikel-artikel kayu.Profil Negara Selandia Baru (New Zealand)

Berikut ini adalah Profil Negara Selandia Baru (New Zealand) :

  • Bentuk Pemerintahan : Monarki Konstitusional
  • Kepala Negara : Ratu Elizabeth II (Ratu Britania Raya) (Sejak 6 Februari 1952); diwakili Gubernur Jenderal Dame Patricia Lee REDDY (sejak 28 September 2016)
  • Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Jacinda ARDERN (sejak 26 Oktober 2017)
  • Ibukota : Wellington
  • Luas Wilayah : 268.838 km2
  • Jumlah Penduduk : 4.545.627 jiwa (estimasi Juli 2018)
  • Pertumbuhan Penduduk : 0,77% (2018)
  • Suku Bangsa : Eropa 71.2%, Maori 14.1%, Asia 11.3% dan suku bangsa lainnya.
  • Agama : Kristen 44.3%, Hindu 2.1%, Buddha 1.4%, Kristen Maori 1.3%, Islam 1.1%, Agama Lainnya 1.4%, tidak beragama 38.5%, tidak diketahui 8.2% (2013)
  • Bahasa Resmi : Inggris
  • Mata Uang : Dolar Selandia Baru (NZD)
  • Hari Kemerdekaan : 26 September 1907 (merdeka dari Britania Raya)
  • Hari Nasional : 6 February 1840 (Hari Waitangi; Perjanjian Waitangi menetapkan kedaulatan Inggris atas Selandia Baru), 25 April 1915 (Hari Anzac; Peringatan pendaratan pasukan Korps Angkatan Darat Australia dan Selandia Baru selama Perang Dunia I di Gallipoli, Turki)
  • Lagu Kebangsaan : God Defend New Zealand
  • Kode Domain Internet : .nz
  • Kode Telepon : 64
  • Pendapatan Domestik Bruto : US$ 189 miliar (2017)
  • Pendapatan Per Kapita : US$ 39.000,- (2017)
  • Lokasi : Benua Australia dan Oseania

Selandia Baru: Jumlah korban tewas bertambah akibat letusan gunung berapi

Total korban yang tewas di dalam letusan gunung berapi Pulau Putih yang ada di Selandia Baru bertambah menjadi 18 orang, pada Minggu (15/12), setelah seorang korban luka-luka tutup usia di rumah sakit.

Korban yang tak disebutkan identitasnya itu meninggal dunia di Australia setelah sempat menjalani perawatan.

Kepolisian belum dapat menemukan dua korban lainnya, meski keduanya terakhir kali terpantau di pulau tersebut pada Senin (09/12) lalu.

Upaya pencarian yang dilakukan di daratan pulau melibatkan delapan personel SAR dan menghabiskan waktu 75 menit. Adapun sejumlah penyelam yang masih dikerahkan hingga sore.

Deputi Komisaris Polisi yang bernama Mike Clement, mengatakan bahwa “semua peluang” mengarah pada kemungkinan kedua jasad itu masuk ke laut.

“Para regu penyelamat frustrasi. Kami benar-benar dapat memahami bagaimana frustrasinya mereka yang menginginkan jasad itu bisa ditemukan,” kata Clement sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Letusan gunung berapi yang ada di pulau yang juga disebut dengan sebutan Whakaari oleh suku Maori itu, sebanyak 26 penyintas berada di rumah sakit Selandia Baru dan Australia.

Dari jumlah tersebut, sedikitnya terdapat 18 orang dikategorikan “kritis”.

Bagaimana proses dari identifikasi para korban?

Proses dari identifikasi para korban tengah dilakoni para pakar di Auckland, termasuk juga ahli patologi, dokter gigi forensik, dan petugas ahli di bidang sidik jari.

Pada Minggu (15/12), identitas dari empat korban diumumkan oleh polisi.

Mereka merupakan pemandu wisata asal Selandia Baru, Tipene James Te Rangi Ataahua Maangi (24 tahun); remaja asal Australia, Zoe Ella Hosking (15); ayah tirinya, Gavin Brian Dallow (53); dan warga Australia, Anthony James Langford (51).

Sehari sebelumnya, Krystal Eve Browitt (21) yang berasal dari Australia ialah korban wafat pertama yang diumumkan identitasnya oleh pihak berwenang.

Tercatat terdapat 47 wisatawan yang datang dari berbagai negara berada di Pulau Putih ketika gunung itu meletus, Sebanyak skitar 24 di antara mereka berasal dari Australia, sembilan dari Amerika Serikat, lima berasal dari Selandia Baru, empat berasal dari Jerman, dua berasal dari China, dua berasal dari Inggris dan satu orang berasal dari Malaysia.

Dalam upaya untuk mengidentifikasi atau mengenali korban, kepolisian mengumpulkan berbagai informasi mengenai identitas mereka, di antaranya adalah pakaian, foto, sidik jari, catatan kesehatan dan juga sampel DNA. Data-data itu kemudian akan dicocokkan dengan hasil autopsi.

“Ini merupakan proses yang lama dan rumit dan kami bekerja secepat mungkin untuk mengembalikan orang-orang tercinta kepada pihak keluarga,” kata Wakil Kepala Polisi John Tims.

Pulau Putih atau Whakaari adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Selandia Baru, akan tetapi pulau itu menjadi tujuan wisata yang populer.

Bagaimana upaya pencarian para korban?

Militer Selandia Baru menggerakan sejumlah personelnya menggunakan dua helikopter militer dari Bandara Whakatane, pada Jumat (13/12). Setibanya mereka di Pulau Putih, mereka segera melakukan pencarian jasad selama empat jam.

Sebelumnya, dengan menggunakan pesawat pemantau, aparat Selandia Baru mengetahui bahwa terdapat enam jenazah di Pulau Putih.

Para personel militer yang dikerahkan ke Pulau Putih meliputi beberapa ahli penjinakan bom. Semua para personel militer menggunakan pakaian pelindung berwarna kuning dan masker antigas. Pakaian dan peranti tersebut digunakan mengingat gunung berapi masih mengeluarkan gas beracun.

“Lingkungan yang dihadapi oleh para staf tidak dapat ditebak, menantang. Para staf menunjukkan keberanian absolut mereka untuk memastikan keenam orang tersebut dikembalikan kepada keluarga,” kata Komisaris Polisi, Mike Bush.

Setelah mendapatkan atau menemukan empat mayat, para personel militer lalu mengangkutnya ke titik temu dan membawanya ke helikopter yang menerbangkan mereka ke kapal fregat HMNZS Wellington.

“Sayangnya, upaya pencarian tersebut belum berakhir sebab dua jenazah belum ditemukan,” kata Komisaris Polisi, Mike Bush.

Operasi tersebut terselenggara berkat kolaborasi militer Selandia Baru, kepolisian, dan para ahli geologi yang menganalisa data untuk menentukan apakah ledakan berikutnya akan terjadi.

Para ahli gunung api memperingatkan jika gunung tersebut kembali meletus ketika tim misi evakuasi berada di sana maka mereka berisiko menghadapi bahaya magma, uap super panas, semburan abu dan bebatuan dalam kecepatan tinggi.

Jumlah Korban Tewas Bertambah Akibat Letusan Gunung Berapi di Selandia Baru 1

Apa yang terjadi?

Gunung berapi meletus sebanyak dua kali secara berturut-turut pada Senin (09/12), dan sekitar pada pukul 14.11 waktu setempat atau pukul 08.11 WIB, dengan menyemburkan debu sejauh 3.658 meter ke udara

Sebanyak 47 orang, yang sebagian besar adalah wisatawan, berada di pulau itu atau di sekitar pulau ketika gunung meletus.

Beberapa wisatawan nampak tengah berjalan di dalam pinggiran kubah Pulau Putih atau Whakaari (yang dilingkari), beberapa saat sebelum gunung meletus.

Beberapa penyintas kemudian diangkut memakai kapal setelah kejadian, akan tetapi melaksanakan operasi pencarian besar-besaran, menurut kepolisian, terlalu berbahaya kala itu.

Belakangan, misi operasi yang tengah digelar sejumlah pilot komersial setempat mengangkut 12 orang yang kebanyakan menderita luka bakar. Mereka kemudian diterbangkan ke kota terdekat yaitu kota Whakatane, untuk menjalani perawatan medis.