Kerusuhan di India

Kerusuhan di India – India merupakan sebuah negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua yang ada di dunia yang terletak di Asia Selatan. Negara yang memiliki nama lengkap Republik India tersebut mempunyai jumlah penduduk sebanyak 1,29 miliar jiwa. Mayoritas penduduk yang ada di India beragama Hindu (sekitar 79,8%) dan Islam (sekitar 14,2%). India juga adalah negara terbesar ketujuh yang ada di dunia dengan luas wilayah sebesar  3,28 juta km2.

Secara Astronomis, India terletak diantara 8°LU – 37°LU dan 68°BT – 97°BT. India berbatasan dengan Nepal, Bhutan dan Tiongkok di sebelah Utaranya, sedangkan di sebelah selatannya ialah Samudera Hindia dan selat Palk yaitu selat yang memisahkan India dan Srilanka. Pada sebelah Timur, India berbatasan dengan Myanmar, Bangladesh dan Teluk Benggala. https://www.queenaantwerp.com/

Di sebelah Barat India ialah Laut Arab dan berbatasan dengan Pakistan. India mempunyai beberapa sungai besar seperti Sungai Gangga, Sungai Brahmaputra, Sungai Yamuna, Sungai Godavari dan Sungai Krishna. Sedangkan pada bagian utara dan bagian timur laut India ialah pegunungan Himalaya. https://www.queenaantwerp.com/

Kerusuhan di India

Dalam sistem pemerintahan, India adalah negara yang menganut sistem pemerintahan Republik Federal Parlementer yaitu sistem pemerintahan yang kepala negaranya ialah Presiden yang dipilih secara tidak langsung oleh Parlemen untuk masa jabatan 5 tahun. Sedangkan kepala pemerintahannya ialah seorang Perdana Menteri yang dipilih melalui pemilihan umum legislatif setiap 5 tahun sekali. Perdana Menteri India biasanya ialah pemimpin partai atau koalisi besar yang memenangi pemilihan umum legislatif.

Dalam bidang Perekonomian, India adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, GDP atau pendapatan domestik bruto (PDB) India mencapai US$9,474 triliun pada tahun 2017 dan merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Tiga Sektor penyumbang utama pendapatan domestik bruto (PDB) di India ialah sektor Agrikultur/Pertanian (15,4%), Industri (23%) dan Layanan Jasa (61,5%). Beberapa produk utama dari pertanian atau agrikultur ialah Padi, gandum, Teh, kentang, perikanan, Kambing, Sapi, tebu dan kapas. India adalah negara penghasil tebu terbesar kedua yang ada di dunia yaitu sebanyak 341,2 juta ton pada tahun 2015. Sedangkan produk utama sektor industri ialah produk-produk tekstil, kimia, pengolahan makanan, alat-alat transportasi, baja, minyak, farmasi, semen, pertambangan, mesin dan perangkat lunak (software). Pendapatan Per Kapita India ialah sebesar US$7.200,- pada tahun 2017.

Di Hubungan luar negeri, India adalah anggota PBB dan lembaga-lembaga di bawah PBB lainnya ialah BRICS, G-20, OECD, IORA dan Interpol.

Kerusuhan yang ada di India terkait kewarganegaraan untuk non-Muslim: PM Modi mendesak semua pihak untuk menahan diri

Perdana Menteri India yang bernama Narendra Modi mendesak bagi terciptanya ketenangan sementara unjuk rasa meluas di negara itu terkait dengan undang undang kewarganegaraan baru yang kontroversial.

Modi mengatakan bahwa warga India tidak perlu khawatir, sambil menuduh sejumlah kelompok telah memicu terjadinya kerusuhan.

“Tidak satupun dari warga yang ada di India yang perlu mengkhawatirkan aksi tersebut. Tindakan hanya diambil terhadap orang-orang yang menghadapi persekusi selama bertahun-tahun di luar dan tidak mempunyai tempat lain selain India,” cuit Modi.

“Sekarang ialah saatnya untuk memelihara perdamaian, persatuan dan persaudaraan,” tambah PM India.

Mahasiswa dari sejumlah kota India berdemonstrasi untuk menyatakan dukungan setelah polisi menggerebek Universitas Jamia Millia Islamia di Delhi. Rekaman video yang menunjukkan polisi mendobrak gerbang kampus, memukuli pengunjuk rasa dan menembakkan gas air mata di dalam perpustakaan universitas telah menjadi viral di media sosial.

Mereka memprotes mengenai undang-undang baru, yang mereka pandang anti-Muslim, dan bertentangan dengan tradisi sekuler di India.

Bentrok

Para kepolisian dari India berseteru dengan para pendemo yang terdapat di beberapa kota, termasuk ibu kota, Delhi, dalam aksi protes menentang undang-undang baru mengenai migran yang kontroversial. Undang-Undang tersebut memberi sebuah tawaran kewarganegaraan kepada migran non-Muslim dari Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan jika mereka menghadapi persekusi agama.

Para polisi dari India juga menggunakan gas air mata dan juga menggunakan pentungan untuk membubarkan para massa, sedangkan ratusan pengunjuk rasa membakar sejumlah bus dan memblokade beberapa ruas jalan.

Kemudian demonstrasi berlangsung pada bagian utara dan timur India sejak UU tersebut diloloskan parlemen. Selama enam hari aksi protes tersebut tercatat sebanyak enam orang tewas.

Sebagian kalangan mengatakan bahwa UU tersebut anti-Muslim, sedangkan lainnya khususnya di daerah perbatasan mengkhawatikan akan terdapat migrasi besar-besaran ke India.

Pada akhir minggu ini, para demonstran yang ada di Bengal Barat menutup jalur tol nasional, sedangkan di Assam, pemerintah negara bagian setempat mencabut jam malam untuk sementara agar masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok.

Demonstrasi lanjutan menurut perkiraan akan berlangsung di Bengal Barat, Delhi, dan beberapa negara bagian lainnya di bagian timur laut India pada Senin (16/12).

Berbagai petisi juga akan diajukan ke Mahkamah Konstitusi di India pada Senin (16/12) sebagai upaya untuk menganulir UU Kewarganegaraan.

Oleh sebab situasi tersebut diperkirakan akan memanas, pemerintah yang berasal dari Inggris, Amerika Serikat, dan juga Kanada telah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga mereka yang berkunjung ke bagian timur laut India. Peringatan itu menegaskan agar mereka “bersikap waspada”.

Apa yang terjadi di Delhi?

Para mahasiswa yang berasal dari Universitas Jamia Millia Islamia yang terkemuka menggelar pawai hingga berujung pada bentrokan dengan polisi.

Belum jelas siapa yang memulai aksi kekerasan, akan tetapi batu-batu dilemparkan ke arah polisi yang kemudian membalas menggunakan gas air mata.

Media setempat melaporkan terdapat hampir 60 orang, termasuk mahasiswa dan polisi, yang mengalami cedera. Sedikitnya terdapat tiga bus dan juga beberapa sepeda motor dibakar.

Para mahasiswa di India juga menegaskan bahwa mereka sama sekali tidak terlibat aksi kekerasan dan beberapa perwira polisi secara pribadi mengaku bahwa para preman setempat merupakan biang keladinya.

Pihak dari kampus juga mengatakan bahwa polisi belakangan memasuki lingkungan kampus tanpa izin lalu menyerang para staf dan mahasiswa.

Polisi mengatakan bahwa mereka sudah melakoni apa yang patut dilakukan guna menghentikan aksi protes.

Beberapa sekolah yang berada di dekat kampus di selatan Delhi sudah diminta untuk menghentikan kegiatan belajar-mengajar pada Senin (16/12).

Bagaimana reaksi di kota-kota lain?

Banyak mahasiswa dari berbagai kota yang ada di India mendukung para demonstran di Universitas Jamia Millia Islamia.

Di Kota Aligarh, yang terletak di bagian utara, ratusan mahasiswa dari Universitas Muslim Aligarh bentrok dengan polisi, yang menyebabkan pihak universitas menutup kampus sampai pada 5 Januari.

Demonstrasi massal tersebut juga berlangsung di Kota Hyderabad di bagian selatan, pada saat para mahasiswa Universitas Maulana Azad Urdu mengusung spanduk dan poster menentang aksi polisi di Delhi.

Adapun di Mumbai, para mahasiswa di Institut Ilmu Sosial Tata mengadakan sebuah acara penyalaan lilin.

Para mahasiswa yang ada di kota-kota lain, seperti Varanasi dan Kolkata, mengadakan pawai sebagai bentuk solidaritas.

Mengapa UU Kewarganegaraan begitu kontroversial?

UU itu memberi tawaran para migran asal Bangladesh, Pakistan, dan Afghanistan, yang masuk ke India tanpa dokumen resmi, menjadi warga negara India.

Kerusuhan di India 1

Pemerintah di India, beserta dengan para perdana menteri serta pula para menteri- menterinya yang berasal dari Partai Hindu nasionalis Bharatiya Janata, berargumen UU itu mengakomodasi mereka yang kabur akibat persekusi agama, semacam dilaporkan wartawan BBC Anbarasan Ethirajan dari Delhi.

Tetapi, sebagian orang menuding kalau UU tersebut ialah bagian dari jadwal pemerintah buat memarjinalkan umat Muslim sehingga melanggar prinsip- prinsip sekular di dalam konstitusi India.

Dini minggu kemudian, tubuh Hak Asasi Manusia PBB menyuarakan keprihatinan atas UU Kewarganegaraan yang dinilai diskriminatif.

Sedangkan itu, ada banyak masyarakat yang berasal dari

wilayah Assam membagikan suatu alasan kalau orang- orang asing hendak mengambil alih tanah serta pekerjaan mereka serta pada kesimpulannya mendominasi budaya serta bukti diri mereka.

Pemerintah India pula membantah buat berlagak bias agama seraya berkata umat Muslim tidak tercakup dalam UU baru ini sebab mereka tidaklah kalangan minoritas sehingga tidak membutuhkan proteksi India.